Sabtu, 27 Desember 2014

Diagram Analisis Tulang Ikan (Fish Bone)

Diagram Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan, atau cause-and-effect matrix) adalah diagram yang menunjukkan penyebab-penyebab dari sebuah even yang spesifik. Diagram ini pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa(1968). Pemakaian diagram Ishikawa yang paling umum adalah untuk mencegah defek serta mengembangkan kualitas produk. Diagram Ishikawa dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan memberi efek terhadap sebuah even.

Bagian Kepala Ikan

Kepala ikan biasanya selalu terletak di sebelah kanan. Di bagian ini, ditulis even yang dipengaruhi oleh penyebab-penyebab yang nantinya di tulis di bagian tulang ikan. Even ini sering berupa masalah atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya.

Bagian Tulang Ikan

Pada bagian tulang ikan, ditulis kategori-kategori yang bisa berpengaruh terhadap even tersebut.
Kategori yang paling umum digunakan:
  • Orang: Semua orang yang terlibat dari sebuah proses.
  • Metode: Bagaimana proses itu dilakukan, kebutuhan yang spesifik dari poses itu, seperti prosedur, peraturan dll.
  • Material: Semua material yang diperlukan untuk menjalankan proses seperti bahan dasar, pena, kertas dll.
  • Mesin: Semua mesin, peralatan, komputer dll yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
  • Pengukuran: Cara pengambilan data dari proses yang dipakai untuk menentukan kualitas proses.
  • Lingkungan: Kondisi di sekitar tempat kerja, seperti suhu udara, tingkat kebisingan, kelembaban udara, dll.
Dari masing-masing kategori tersebut, terus dikembangkan ke tahap yang lebih ditail.

Validasi Penyebab

Tidak semua penyebab yang ada di bagian tulang ikan memiliki kontribusi yang sama terhadap even atau permasalahan. Beberapa penyebab memiliki kontribusi yang sangat besar, namun ada juga penyebab yang kontribusinya terlalu kecil, bahkan mungkin hampir tidak ada kontribusi sama sekali. Hal yang perlu dilakukan setelah diagram ishikawa selesai dibuat adalah memvalidasi masing-masing penyebab untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penyebab tersebut.

Jumat, 19 Desember 2014

Manajemen Sains Materi 1 & 2

Definisi Manajemen Sains

Manajemen Sains bisa didefinisikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain dan membuat proses perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan pengawasan usaha-usahanya para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya. Hal - hal yang diperlukan antara lain :
  • Mencapai Tujuan
  • Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
  • Mencapai efektifitas dan efisiensi 
Pengertian Manajemen Sains adalah suatu ilmu yang menggunakan aplikasi matematika dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi seorang manager yang dijelaskan sebagai filosofi dan logika untuk memecahkan masalah.

Tujuannya yaitu mampu dan menerapkan Metode sains untuk memecahkan masalah manajemen khususnya dalam hal penyajian data.

Pendekatan Sains Management

Suatu organisasi atau instansi perusahaan merupakan wadah tempat berkumpulnya beberapa orang untuk bekerjasama dibawah pimpinan manajer organisasi dalam rangka mencapai tujuan bersama. Organisai mengubah masukan yang terjadi dari man, money, material dan machine untuk mencapai keluaran terbaik yang bisa berupa suatu produk atau jasa untuk mendapatkan keuntiungan yang sebesar-besarnya. Dibutuhkan manajemen sains untuk membuat kaloborasi masukan tersebut agar mendapatkan keluaran yang maksimum.
Pada pelaksanaannya seorang manajer dihadapkan pada berbagai batasan - batasan atau kendala lapangan seperti persediaan bahan baku, tenaga terampil yang terbatas, biaya yang seadanya, masalah dengan transportasi, tempat penyimpanan stok yang terbatas. Ini adalah permasalahan yang sering terjadi dalam suatu organisasi, solusi yang diharapakan adalah bagaimana permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan keluaran yang seoptimal mungkin.
Disinilah manajemen sains berperan yaitu dengan menerapkan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah menejemn diatas dalam rangka membantu manajer mengambil keputusan yang paling tepat. Secara ringkas manajemen sains melakukan pendekatan dengan langkah - langkah sebagai berikut :
  • Melakukan Observasi: Mengenali dan mempelajari masalah-masalah yang dialami organisasi atau perusahaan agar masalah tersebut dapat dikenali dan bisa diantisipasi sebelumnya.
  • Mendefinisikan Masalah: Masalah harus dapat didefinisikan dan dijabarkan dengan singkat, tepat dan jelas. Visi dan misi perusahaan akan sangat membantu dalam mengetahui masalah yang sedang terjadi.
  • Membuat Pemodelan: Suatu pemodelan secara manajemen sains yang tepat harus dibuat yang merupakan penyajian ringkas untuk menggambarkan masalah yang sedang dihadapi.
  • Menentukan Solusi: pemecahan masalah bisa dilakukan dengan program linear (metoda grafis, simpleks, transportasi, penugasan dan lain-lain), stokastik,, probabilitas dan teknik jaringan lainnya (simulasi, peramalan, persediaan, analisis hierarki dan lain-lainnya.)
  • Melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi.
Ada kalanya satu model manajemen sains tidak memungkinkan mendapatkan solusi optimal, maka harus digunakan pemodelan yang lainnya agar benar-benar mendapatkan hasil optimal.

Teknik Sains Manajemen






















Program Linear

Model matematika digunakan untuk meyelesaikan masalah optimasi. Memaksimumkan dan meminumkan fungsi tujuan, yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.


Fungsi Program Linear
  • Fungsi Tujuan yaitu mengarahkan analisa untuk medeteksi tujuan perumusan masalah ( Z,R atau P ).
  • Fungsi Kendala yaitu untuk mengatasi sumber daya yang tersedia, dan permintaan atas sumber daya tersebut.
Asumsi Dasar Program Linear
  • Proportionality : naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
  • Additivity : nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
  • Divisibility : keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan. 
  • Deterministic (Certainty) : Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (ai, bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat. 
Model Program Linear
Fungsi Tujuan :

  Max/min            z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn


Berdasarkan kendala :

  a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn    (≤, =, ≥) b1

  a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn    (≤, =, ≥) b2

  :

     am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (≤, =, ≥) bm

 

  x1, x2 , ... xn  ≥ 0

  xj = variabel keputusan ke j

  bi = kapasitas kendala ke i

  cj = koefisien fungsi tujuan ke j

  aij = koefisien kendala

 Teknik Program Linear
  • Menggambarkan bahwa hubungan fungsi linier dalam model matematika adalah LINIER
  •  Teknik pemecahan masalah terdiri dari langkah-langkah matematika yang telah ditetapkan (program)
 Contoh Kasus 1















Jawaban Kasus 1




















Metode Grafik

Contoh : Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek I1, dgn sol karet, dan merek I2 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merek I1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sepatu merek I1 = Rp 60.000,00 sedang merek I2 = Rp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek I1 dan merek I2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.


Model (Matematis) Program Linear

Variabel keputusan :

  x1 = banyaknya sepatu merk I1 yang dibuat

  x2 = banyaknya sepatu merk I2 yang dibuat

Maksimumkan Fungsi tujuan :

  Z = 6X1 + 5X2

Berdasarkan Kendala (constrain) 

  (1)  2X1  £ 8

  (2)     3X2  £ 15

  (3)   6X1 + 5X2  £ 30

  (4)    X1 ³ 0,  X2 ³ 0

Jumat, 05 Desember 2014

Studi Kasus Sains Manajemen

Program Linier & studi kasus

Pengantar Program Linier
Seorang Manajer suatu perusahaan dalam mengambil keputusan memerlukan usaha atau cara yang maksimal dan seefisien mungkin, namun dalam mencapai tujuan tersebut terdapat banyak kendala atau batasan yang terjadi. Misalnya untuk mencapai target produksi dan penjualan, akan ditemukan beberapa kendala, misalnya bahan baku yang kurang mencukupi, biaya produksi meningkat sesuai inflasi, SDM yang belum kompeten, dll.
Secara umum, tujuan perusahaan yang paling sering adalah mencapai laba atau keuntungan maksimum dan dengan biaya yang seminimum mungkin. Saat Manajer berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi ini, maka Program Linier menjadi salah satu acuan yang sering digunakan.

Terdapat 3 Tahap dalam penggunaan Teknik Program Linier:

  1. Masalah harus dapat diidentifikasi sebagai sesuatu yang dapat diselesaikan dengan Program Linier.
  2. Masalah yang Tidak terstruktur harus dapat diselesaikan dalam Model Matematika sehingga menjadi terstruktur.
  3. Model harus diselesaikan dengan teknik matematika yang telah dibuat.

Studi Kasus 1 :
 Transportasi
Sebuah perusahaan pembuat mesin pendingin PT. Surya Kasih Refrigator, akan mengirim Kulkas dari tiga gudang ke Lima toko eceran setiap gudang & melakukan pengiriman dalam jumlah tetap per bulan dan setiap eceran memiliki permintaan yang tetap per bulannya. Pihak pabrik ingin tahu berapa jumlah kulkas yang dikirim dari setiap gudang ke setiap toko sehingga biaya transportasi bisa minimal?
Berikut ini disajikan data bahwa setiap gudang mempunyai penawaran kulkas yang tersedia untuk dikirim tiap bulan.

 No.   Gudang Penawaran (unit)
 1Cikarang  500
 2Tangerang 400
 3Cileungsi 275
 total   
 1175

Setiap toko eceran tesebut mempunyai permintaan bulanan untuk Kulkas, sebagai berikut :
 No. Toko Eceran Permintaan (unit)
 A Sukabumi 200
 B Serang 175
 C Garut 250
 D Bandung 350
 E Cirebon 150
 total1125 

Biaya untuk mengirim Kulkas dari gudang ke toko eceran bervariasi karena perbedaan penggunaan alat transportasi dan jarak. Biaya pengiriman per unit Kulkas pada setiap rute al.:
 dari gudang
ke Toko 
A
ke Toko
B
 ke Toko
C
ke Toko
 ke Toko
E
1 Rp 1.000.000,- Rp1.300.000 ,-   Rp    750.000,- Rp    800.000,- Rp    800.000,-
2 Rp    900.000,- Rp   500.000,-  Rp 1.400.000,- Rp 1.500.000,- Rp 1.600.000,-
3 Rp    400.000,- Rp 1.250.000,- Rp    500.000,- Rp   300.000,- Rp    750.000,-

Dari kasus di atas :

  1. Formulasikan model program linier untuk masalah ini ?
  2. Hitung solusi optimal dengan menggunakan spreadsheet komputer Microsoft Excel?


PENYELESAIAN :

Sebelum menyelesaikan persoalan di atas, telebih dahulu kita buat 6 tahap penyelesaian antara lain :
Variabel keputusan, Fungsi Tujuan, Batasan Model, Ringkasan Model, Solusi komputer dengan Ms. Excel, Analisis Solusi.

  • Variabel Keputusan
Dari persoalan di atas, kita dapat membuat Model Masalah ini terdiri dari variabel-variabel keputusan yang menunjukkan jumlah Kulkas yang dikirim dari 3 gudang ke 5 toko eceran,

xij = jumlah Kulkas yang dikirim dari gudang i ke toko j
dimana i = 1,2,3  dan j = A, B, C, D ,E

Variabel 
xij merupakan variabel tulisan di bawah garis ganda. Sebagai contoh: variabel keputusan X2B = jumlah kulkas yang dikirim dari gudang di Tangerang ke toko eceran di Serang.

 A
 11A1B1C1D1E
 22A 2B 2C 2D 2E 
 33A3B3C  3D3E 


  • Fungsi Tujuan
Fungsi Tujuan dari pabrik Kulkas adalah untuk meminimalkan total biaya Transportasi pada setiap pengiriman. Sehingga diperoleh penjumlahan dari biaya pengiriman individu. 
Minimalkan :
Z = Rp 1000000 X1A + 1300000 X­­1B + 750000 X1c + 800000 X1D +800000 X1E + 900000 X2A + 500000 X2B + 1400000 X2C + 1500000 X2D + 1600000 X2E + 400000 X3A + 1250000 X3B + 500000 X3C 300000 X3D + 750000 X3E
  • Batasan Model
Terdapat 8 batasan (kendala), satu untuk setiap penawaran pemasok, dan satu lagi untuk permintaan toko eceran. Contoh: Gudang 1 di Cikarang sanggup menawarkan 500 unit Kulkas kepada pihak toko yang ingin memesan.

Batasan penawaran dari Gudang ke Toko Eceran:

JIka jumlah yang dikirim ke 5 toko sekaligus, yaitu: 
X1A, X­­1B, X1c, X1D, X1E , batasan untuk gudang 1 adalah :
X1A + X­­1B + X1C+ X1D + X1E     500
Batasan ini memakai tanda   karena 2 hal, yaitu:
  1. Tidak lebih dari 500 unit Kulkas yang dikirim, karena itu maksimal yang ada di gudang.
  2. Pengiriman tidak kurang dari 500 untuk memenuhi permintaan seluruh toko eceran dengan total 1125 unit Kulkas.
Hal ini menandakan bahwa total permintaan toko lebih kecil atau sama dari penawaran yaitu 1125 < 1175.
Yang lainnya:


X2A + X­­2B + X2C+ X2D + X2E    400 
X3A + X­­3B + X3C+ X3D + X3E    275

Batasan permintaan Toko Eceran ke Gudang:

Batasan permintaan dikembangkan sesuai dengan batasan penawaran, sehingga jumlah Kulkas yang dikirim pada 1 toko eceran adalah jumlah pengiriman dari ke-3 gudang di atas:
X1A + X­­2A + X3A = 200
X1B + X­­2B + X3B = 175
X1C + X­­2C + X3C = 250
X1D + X­­2D + X3D = 350
X1E + X­­2E + X3E = 150

  • Ringkasan Model
Model program linier yang lengkap dari permasalahan ini, sebagai berikut:
Minimalkan : 
Z = Rp 1000000 X1A + 1300000 X­­1B + 750000 X1c + 800000 X1D +800000 X1E + 900000 X2A + 500000 X2B + 1400000 X2C + 1500000 X2D + 1600000 X2E + 400000 X3A + 1250000 X3B + 500000 X3C 300000 X3D + 750000 X3E
Batasan (kendala) :
X1A + X­­1B + X1C+ X1D + X1E     500
X2A + X­­2B + X2C+ X2D + X2E    400 
X3A + X­­3B + X3C+ X3D + X3E    275 
X1A + X­­2A + X3A = 200
X1B + X­­2B + X3B = 175
X1C + X­­2C + X3C = 250
X1D + X­­2D + X3D = 350
X1E + X­­2E + X3E = 150

  • Solusi Komputer dengan Microsoft Excel

[klik picture to enlarge]

Hasil : 




[klik picture to enlarge]


Solusi dengan Ms. Excel untuk model ini diperlihatkan pada Gambar di atas.
Variabel Keputusan terletak pada kolom B5:F7
Batasan Penawaran pada H5,H6,H7   (dimana H5=B5+C5+D5+E5+F5)
Batasan Permintaan pada B9:F9

  • Analisis Solusi
Dari Tabel di atas, Solusi Masalah ini adalah:

 X1c  = 250kulkas yang dikirim dari Cikarang ke Garut
 X1D = 100kulkas yang dikirim dari Cikarang ke Bandung
 X1E = 150kulkas yang dikirim dari Cikarang ke Cirebon 
 X2A = 175kulkas yang dikirim dari Tangerang ke Sukabumi 
 X2B = 175kulkas yang dikirim dari Tangerang ke Garut
 X3A =25kulkas yang dikirim dari Cileungsi ke Sukabumi 
 X3D = 250kulkas yang dikirim dari Cileungsi ke Bandung 

Z =   Rp 717.500.000 ,-  Biaya pengiriman paling Minimal

Kesimpulan : 
Dari contoh kasus diatas manager dapat mengetahui biaya transportasi pengiriman kulkas seminimal mungkin.

Kamis, 04 Desember 2014

Manajemen Sains

Sains Manajemen adalah ilmu yang mengajarkan kita bagaimana menerapkan ilmu sains dalam kegiatan manajemen, dan tentu dengan tujuan untuk mempermudah bisnis , meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan dan meningkatkan keuntungan. Manajemen pasti memilik panduan teoritis dan sistematis yang telah dibuktikan oleh penelitian secara ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan.

Tujuan Sains Manajemen yaitu untuk menyelesaikan masalah - masalah yang dihadapi oleh seorang manager yang bergerak dalam sektor publik mauoun swasta dalam proses pengambilan keputusan dengan cara pendekatan model - model matematika.

Kelebihan Sains Manajemen :
  • Banyak digunakan dalam kegiatan sehari hari meliputi penganggaran modal, perancanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.
  • Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan organisasi disamping organisasi industri. Teknik Efisiensi dari manajemen sains seperti studi waktu dan gerak, menyadarkan  bahwa pekerjaan dapat dibuat efisien dan masuk akal.
Kekurangan Sains Manajemen :
  • Berfokus pada manusia itu rasional untuk memperoleh material, tetapi kurang memperhatikan segi - segi sosial para pekerja
  • Perhitungannya yang sulit.

Fungsi - fungsi Manajemen menurut Robbins dan Coulter (1999) adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan  .
  • Perencanaan mencakup pendefinisian tujuan, peneteapan strategi dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan.
  • Pengorganisasian adalah menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas - tugas dikelompokka, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan harus dibuat.
  • Kepemimpinan meliputi kegiatan - kegiatan memotivasi bawahan, megarahkan, menyeleksi saluran komunikasi yang paling efektif dan memcahkan konflik.
  • Pengendalian meliputi pemantauan kegiatan - kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang mencapai apa yang telah direncanakan dan megoreksi penyimpanan - penyimpanan yang ada. 
Kesimpulan yang saya ambil dari Sains Manajemen yaitu :
  • Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui proses yang sistematis, terkoordinir, kooperatif dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur - unsurnya.
  • Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni baru dapat diterapkan jika ada 2 orang atau lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.
  • Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab.